Untuk Hari Ini

backlit, bayangan hitam, bulan
Penulis: Wahyu Febrianto

Hari ini biru langit tak seperti biasanya
Aku melihat kemurungan di dalamnya
Hari ini aku melihat jalanan lengang
Tapi terlihat tegang...

Terlihat ufuk bagian sana saat matahari mau tenggelam
Sepi, sepi sekali raut itu terbenam
Tak ada sahut sahutan kendaraan
Tak ada sahut-sahutan pedagang menjajakan

Kalaupun ada, semua tampak khawatir
Khawatir saling bertukar getir
Nampak sorot-sorot mata yang ketir
Tanpa terlihat hidungnya yang bangir

Bibir hanya berucap seperlunya
Entah karena takut atau apa
Namun yang pasti tak ada kata
Entah kelu atau merana

Hari ini, roda ekonomi sedikit tersendat
Hari ini, banyak yang saling berselisih pendapat
Tidakkah kita malu melihat?
Jika esok tidak ada suguhan ketupat

Yang katanya hari kemenangan
Esok mungkin hanya akan menjadi ratapan
Sudahi berselisih paham
Masih bisa kita hindari karam

Masih banyak yang masih berjuang di jalan
Demi sepotong makanan
Hari ini, baju seragam kantor tidak ada harganya
Kini saatnya membantu sesama

Demi hidup yang lebik baik
Jangan kita mengembik
Kita bukan binatang
Di atas sana kita adalah bintang

Untuk hari ini...
Akan jadi pengingat bagi kita
Bahwa negara ini bukan negara industri
Semoga nestapa ini segera sirna

No comments:

Powered by Blogger.